Sabtu, 23 Juni 2018

kehidupan politik,ekonomi,sosial budaya pada masa kerajaan islam di sulawesi

GOWA TALLO

 A. Kehidupan Politik
   Perkembangan pesat Kerajaan Makassar tidak terlepas dari raja - raja yang pernah memerintahnya, yaitu seperti berikut ini.

   1. Raja Alauddin
   Raja Makassar yang pertama memeluk Islam bernama Raja Alauddin yang memerintah Makassar dari tahun 1561 - 1638 M. Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia perdagangan sehingga menyebabkan meningkatnya kesejahteraan Kerajaan Makassar. Setelah wafatnya Raja Alauddin, keadaan pemerintahan kerajaan tidak dapat diketahui dengan pasti.

   2. Sultan Hasanuddin
   Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassar telah berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin berkeinginan menguasai sepenuhnya jalur perdagangan nusantara mendorong perluasan kekuasaannya ke kepulauan Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan sebagian Flores.


   Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan. Keberanian Sultan Hasanuddin untuk memporak - porandakan pasukan Belanda di Makassar mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya Belanda memberi julukan kepada Sultan Hassanudin dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur".

   Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin hubungan dengan Raja Bone, yaitu Arung Palaka. Saat terjadi peperangan antara Sultan Hasanuddin dengan pasukan kompeni VOC yang dibantu oleh pasukan Aru Palaka dan pasukan Kapten Yonker, ternyata Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Desa Bongaya pada tahun 1667. Adapun Isi perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut.

   1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan.dan Sulawesi Tenggara.
   2. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya seperti Sopeng, Luwu, Wajo dan Bone.
   3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
   4. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng - bentengnya.
   5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.

   Perjanjian tersebut sangat merugikan rakyat Indonesia, terlebih di Makassar dan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanuddin dan Aru Palaka telah menghancurkan persatuan rakyat di Makassar.

   3. Mapasomba
   Setelah Sultan Hasanuddin turun tahta, ia digantikan oleh putranya yang bernama Mapasomba. Sultan Hasanudddin sangat berharap agar Mapasomba dapat bekerja sama dengan Belanda. Tujuannya agar Kerajaan Makassar dapat bertahan. Mapasomba jauh lebih keras daripada Ayahnya sehingga Belanda mengerahkan pasukan besar - besaran untuk menghadapi Mapasomba. Pasukan Mapasomba berhasil dihancurkan dan ia tidak diketahui nasibnya.

   B. Kehidupan Sosial
   Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Makassar diwarnai oleh ajaran agama Islam. Mayoritas masyarakat Makassar beragama Islam sampai sekarang. Dwi tunggal Sultan Alauddin dan Sultan Abdullah sangat giat mengislamkan rakyatnya. Merkea juga berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan berpegang teguh pada keyakinan bahwa Tuhan menciptakan lautan untuk semua hamba - Nya.

   C. Kehidupan Ekonomi
   Kerajaan Makassar yang terletak di Sulawesi itu sangat strategis. Kerajaan itu kemudian berkembang pesat menjadi pusat perdagangan. Kegiatan perekonomian masyarakat Makassar bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi Masyarakat Sulawesi terkenal sebagai pelaut ulung dan pemberani dalam mengarungi samudera.

   Berkembang Makassar sebagai pusat perdagangan di wilayah timur Indonesia mengakibatkan banyak pedagang asing seperti Portugis, Inggris dan Denmark berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, pedagang Makassar memegang peranan penting dalam perdagangan di Indonesia.\

WAJO

Kerajaan Wajo yang terletak di Sulawesi selatan itu didirikan pada tahun 1399. Kehidupan ekonomi kerajaan tersebut yang paling menonjol mungkin pada masa pemerintahan La Salewangeng to tenrirua Arung Matowa ke 30 dimana koperasi dibentuk untuk melakukan pembelian persenjataan yang digunakan untuk pelatihan penggunaan senjata untuk keperluan perang saat itu. Sementara di bagian sosial budaya adalah kentalnya pengaruh adat dalam kehidupan sehari-hari rakyat Wajo, dimana hanya adatlah yang mereka jadikan pedoman. Masuknya pengaruh islam di tahun 1610 juga tidak mempengaruhinya, bahkan terjadi hubungan kolaboratif-komulatif antara nilai-nilai adat dan agama, yang berguna bagi mereka sebagai benteng yang tangguh terhadap pengaruh modernisasi dan sekulerisme dari bangsa Barat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

proses kembalinya negara kesatuan

 Proses Kembali ke Negara Kesatuan RI (NKRI) Dengan melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi akhirnya Bangsa Indonesia memperoleh pengaku...