Minggu, 24 Juni 2018

perjuangan rakyat semarang dalam melawan tentara jepang

 Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu dari serangkaian pertempuran maupun perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan status kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertempuran yang terjadi pada 15 Oktober 1945 dan berakhir pada 20 Oktober 1945 ini terjadi antara warga Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran ini disebut sebagai Perlawanan Lima Hari di Semarang karena lamanya pertempuran selama lima hari.

Pertempuran Lima Hari di Semarang ini terjadi ketika amarah para pemuda tersulut oleh kabar tewasnya dr. Kariadi oleh tentara Jepang dimana dr. Kariadi pada waktu itu tengah melakukan perjalanan ke Reservoir Siranda guna memastikan berita bahwa Jepang telah meracuni sumber air tersebut.

Pertempuran ini makin memanas ketika pada tanggal 17 Oktober 1945, tentara Jepang mengumumkan genjatan senjata, namun diam-diam juga melaksanakan serangan ke berbagai kampung. Pada tanggal 19 Oktober 1945, pertempuran sengit dan intens terus terjadi di seluruh penjuru kota Semarang. Pertempuran yang berlangsung Hingga lima hari ini memakan korban sebanyak 2.000 jiwa warga Semarang dan sebanyak 850 tentara Jepang.

Adapun guna memperingati juga mengenang semangat perjuangan para pemuda dan para pejuang kota Semarang lainnya maka dibangun sebuah Monumen bernama Tugu Muda. Monumen Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Sukarno pada tanggal 20 Mei 1953.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

proses kembalinya negara kesatuan

 Proses Kembali ke Negara Kesatuan RI (NKRI) Dengan melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi akhirnya Bangsa Indonesia memperoleh pengaku...